sabun curah , pabrik sabun , shampo mobil motor , semir ban , silicon emulsi , sabun cuci piring , deterjen cair , detergent curah , sabun murah , sabun bandung , distributor sabun , suplier shampo , semir ban bandung, parfum laundry , starklin , aryanz ,
Kegiatan mencuci pakaian saat ini semakin mudah untuk dilakukan dengan adanya mesin cuci. Alat elektronik yang satu ini memang diperuntukkan untuk membersihkan pakaian kotor. Tetapi tidak jarang, mesin cuci juga digunakan untuk membersihkan lenan rumah tangga hingga alas kaki. Mencuci dengan menggunakan mesin cuci saat ini dapat menghemat waktu, air dan biaya bila dibandingkan mencuci pakaian secara manual dengan tangan. Karena kemudahannya inilah, mesin cuci membuat kegiatan mencuci menjadi lebih praktis dan efektif membersihkan pakaian.
Mencuci pakaian menggunakan mesin cuci bukan tanpa masalah. Tidak jarang kesalahan dalam penggunaan mesin cuci terjadi selama mencuci pakaian. Hal ini karena banyak orang yang tidak sadar telah melakukan kesalahan ketika menggunakan mesin cuci. Jika kesalahan-kesalahan tersebut terus dibiarkan, maka akan berdampak pada hasil cucian yang tidak maksimal dan kerusakan pada mesin cuci. Hal ini sebenarnya bisa saja dicegah jika tahu cara mencuci pakaian dengan mesin cuci yang benar.
Dilansir dari berbagai sumber, berikut ini 8 kesalahan yang harus dihindari ketika mencuci pakaian dengan menggunakan mesin cuci.
Menumpuk Pakaian Kotor di dalam Mesin Cuci
Menumpuk pakaian kotor di dalam mesin cuci dalam waktu yang lama merupakan kebiasaan yang buruk. Hal ini akan mengurangi aliran udara yang masuk ke bagian tabung pada mesin cuci. Sehingga menimbulkan kondisi lembab yang memudahkan jamur untuk berkembang dan meningkatkan pertumbuhan kuman dan bakteri. Untuk mencegah pertumbuhan jamur dan bakteri, simpan dan tumpukan pakaian kotor hanya di dalam keranjang dengan sirkulasi dan cahaya yang cukup.
Takaran Deterjen yang Tidak Tepat
Berhenti menganggap bahwa dengan memakai deterjen yang banyak, maka akan lebih efektif membersihkan pakaian kotor. Kesalahan mencuci pakaian dengan menggunakan mesin cuci selanjutnya adalah tidak menggunakan deterjen sesuai takaran.
Menambahkan terlalu banyak deterjen akan menyulitkan proses membilas sabun dari pakaian. Saat menggunakan deterjen yang banyak, mesin cuci akan mendorong produksi busa yang terlalu banyak. Busa berlebih yang dikeluarkan oleh mesin cuci ini akan menimbulkan dampak kerusakan pada mesin cuci itu sendiri. Sebaliknya, jika terlalu sedikit deterjen maka tidak akan efektif untuk menghilangkan noda dan kotoran dari pakaian. Jika memang pakaian yang dicuci kondisinya sangat kotor, lebih baik melakukan proses pencucian dua kali berturut-turut dengan deterjen dalam takaran normal daripada menggunakan deterjen dengan takaran berlebih.
Mencuci Terlalu Banyak Pakaian Kotor
Mengisi mesin cuci dengan terlalu banyak pakaian kotor melebihi kapasitas mesin cuci akan menyebabkan overload. Hal ini bisa menyebabkan kerusakan pada mesin cuci. Pada dasarnya mesin cuci dirancang untuk membersihkan pakaian sesuai dengan kapasitasnya. Jika melebihi kapasitas yang ada, tentu akan mengakibatkan kerusakan pada bagian internal mesin cuci seperti tabung, motor, dan lain-lain.
Masalah overload ini juga bisa membuat kondisi pakaian menjadi rusak. Semakin banyak jumlah pakaian kotor yang ada di dalam tabung, maka gesekan yang terjadi juga akan semakin besar dan menyebabkan penjahitan longgar, serat kain jadi merenggang, hingga robekan pada pakaian.
Tidak Membuka Kancing dan Menutup Resleting
Kesalahan lainnya adalah membiarkan resleting pada pakaian tetap terbuka dan kancing tetap menutup. Saat mencuci pakaian, kita terkadang lupa untuk memeriksa kondisi pakaian tersebut, termasuk resleting dan kancing. Padahal dengan kondisi pakaian seperti itu, akan mengganggu proses pencucian.
Jika dibiarkan, resleting yang tidak ditutup terlebih dahulu akan merusak pakaian lain dan kain saringan di tabung mesin cuci. Begitupun dengan kancing yang tidak dibuka, akan menyebabkan kancing menjadi rusak, benang pada kancing bisa tertarik, longgar hingga robek, sehingga membuat kancing rentan lepas.
Cobalah untuk memeriksa kondisi pakaian terlebih dahulu saat sedang menyortirnya sebelum dimasukkan ke dalam mesin cuci. Pastikan resleting pakaian sudah tertutup dan tidak dalam kondisi terkancing. Kamu juga bisa mempertimbangankan untuk menggunakan kantong cuci jaring untuk pakaian yang terbuat dari kain tipis.
Menggosok Noda Terlalu Keras
Saat pakaian terkena noda, terkadang kita membiarkan pakaian tersebut tidak segera dicuci hingga nodanya pun mengering dan menempel pada pakaian. Noda yang mengering akan lebih sulit dibersihkan. Biasanya untuk memudahkan noda hilang dari pakaian, cara paling cepat adalah dengan menggosok pakaian di area bernoda. Tidak jarang kita melakukannya dengan gosokan yang keras supaya nodanya cepat hilang.
Tahukah kamu? Menggosok terlalu keras malah akan merusak kain. Kok bisa? Saat gesekan antara permukaan kain yang bernoda dengan sikat terjadi sangat keras, serat pakaian akan menjadi longgar dan rusak, terutama pada kain sutra dan wol. Selain itu, area noda pada kain juga semakin menyebar karena adanya gerakan menggosok di permukaan kain.
Untuk itulah, hindari menggosok noda pada pakaian terlalu keras. Kamu bisa menggunakan sikat dengan bulu lembut atau spons khusus untuk menghilangkan noda tanpa menyebabkan kain menjadi rusak. Kamu juga bisa mengoleskan Aryanz Deterjen Cair ke area kain yang bernoda lalu kucek hingga bersih.
Tidak Membersihkan Tabung Mesin Cuci
Kesalahan mencuci dengan mesin cuci berikutnya adalah tidak pernah membersihkan mesin cuci. Terbiasa membiarkan mesin cuci tanpa pernah dibersihkan akan menyebabkan kerusakan pada mesin cuci. Kotoran, sisa deterjen dan serpihan kain akan terakumulasi dan menumpuk di dalam mesin cuci, sehingga mengganggu proses pencucian. Kotoran dan sisa deterjen yang ada bisa menghalangi sirkulasi air yang mengakibatkan mesin cuci bekerja lebih keras dan hasil cucian tidak bersih sepenuhnya.
Untuk menghindari masalah itu, mesin cuci sebaiknya dibersihkan secara rutin minimal sebulan sekali. Kamu bisa menggunakan Starklin Pembersih Mesin Cuci, cukup masukkan satu botol bubuk pembersih dan air hangat ke dalam tabung mesin cuci lalu nyalakan selama 10 menit untuk melarutkan dan diamkan 2 jam untuk membersihkan. Kemudian nyalakan kembali selama 1 siklus pencucian untuk meluruhkan kotoran dan sisa deterjen yang ada dalam tabung.
Meninggalkan Pakaian Basah di dalam Mesin Cuci
Jangan meninggalkan pakaian basah di dalam mesin cuci karena akan berdampak pada kondisi pakaian dan mesin cuci. Sehabis mencuci pakaian, tidak sedikit orang yang tidak segera menjemur pakaian. Dalam waktu yang lama, pakaian basah yang tersimpan akan mengalami perubahan warna.
Dalam keadaan basah, pakaian juga akan mudah berjamur dan menimbulkan bau apek. Bau apek ini berasal dari udara hangat dan lembab di dalam mesin cuci, tempat tumbuhnya bakteri dan jamur di pakaian. Yang menjadi masalah dalam hal ini adalah bau apek tersebut tidak bisa hilang begitu saja dengan cara dijemur, melainkan harus dicuci ulang.
Tidak Memisahkan Pakaian
Kesalahan terakhir yang tidak sadar sering dilakukan adalah tidak memisahkan pakaian sebelum dicuci. Menyortir pakaian sebelum dimasukan ke dalam mesin cuci merupakan kebiasaan yang baik untuk mencegah warna luntur, menyebarnya noda pakaian terkotor ke pakaian yang tingkat kekotorannya rendah dan penyusutan pakaian.
Pisahkan pakaian yang sangat kotor, seperti pakaian dengan noda lumpur, pakaian penuh keringat, pakaian bernoda sisa makanan, hingga pakaian bayi. Cuci pakaian-pakaian itu secara terpisah dengan pakaian lain yang tidak terlalu kotor. Jangan lupa pisahkan juga pakaian putih dari pakaian berwarna untuk mencegah warnanya membaur dengan pakaian putih. Pakaian yang berbeda jenis kainnya juga sebaiknya disortir, karena ini akan mempengaruhi hasil cucian dan jenis pencucian yang dilakukan.