Tips Menghilangkan Bau Apek Pada Sajadah

Sajadah adalah alas sholat yang hampir dimiliki oleh semua muslim. Saat ini sajadah tersedia dengan berbagai bahan, mulai dari karpet, busa tipis, sampai kain satin dan parasut. Juga berbagai ukuran, mulai dari ukuran standar sampai sajadah mini yang bisa dilipat. Sajadah membantu kita untuk melaksanakan ibadah dengan nyaman dan khusyuk dengan menghindarkan dari kotoran dan najis yang ada di atas tanah maupun lantai.

Namun penggunaannya yang rutin sering menyebabkan sajadah jadi kotor dan berbau apek. Selain itu perawatan yang keliru pada sajadah juga bisa jadi penyebab lain kenapa sajadah bau apek, seperti jarang menyemprotkan parfum ke atas sajadah, dijemur dibawah sinar matahari langsung, hingga jarang dicuci dan dibersihkan secara rutin. Ditambah kondisi sajadah yang lembab, biasanya karena kaki dan wajah kita basah sehabis wudhu, menyebabkan sajadah lama-kelamaan menjadi bau tidak sedap.

Ibadah jadi terganggu karena sajadah bau apek. Tapi jangan khawatir, menghilangkan bau apek dan tidak sedap pada sajadah bisa dilakukan dengan langkah yang tepat. Yuk, simak tipsnya berikut ini!

Rawat Sajadah Berdasarkan Bahannya

Sajadah yang bahannya karpet dan handuk biasanya mudah menyerap air. Sehingga akan lebih cepat lembab jika terbasahi oleh air wudhu dan pada akhirnya mengeluarkan bau tidak sedap. Untuk mencegah hal ini, keringkan sajadah dengan menjemurnya sekali dalam seminggu. Saat menjemurnya, sebaiknya jangan dilipat karena keringnya tidak akan maksimal. Bentangkanlah sajadah agar kering merata.

Selain itu, cara lain merawat sajadah adalah dengan sering menyikatnya atau memvacuum dengan sikat halus ataupun vacuum cleaner. Lakukanlah minimal 2 kali dalam seminggu supaya benda-benda kecil dan debu tidak mengganggu kekhusyukan ibadah.

Beda lagi dengan sajadah yang terbuat dari kain yang lebih ringan, seperti katun, polyester dan beludru. Cara merawatnya cenderung lebih mudah dibandingkan dengan sajadah karpet. Cukup lipat dan gantungkan sajadah setelah selesai dipakai.

Cara Membersihkan Sajadah dari Noda dan Kotoran

Sajadah bisa dicuci satu kali dalam dua bulan untuk menghilangkan noda dan kotoran yang menempel di permukaan dan bagian bawah sajadah. Untuk menghindarkan dari warna kain yang luntur dan najis, sebaiknya pisahkan sajadah dari pakaian lain ketika hendak dicuci. Kamu juga bisa melakukan perendaman dengan menggunakan larutan cuka selama beberapa jam atau tergantung tingkat kekotoran sajadah.

Penggunaan deterjen bubuk bisa dilakukan pada sajadah berbahan karpet lho! Gunakanlah sikat bertekstur lembut untuk menggosok permukaan sajadah setelah dibasahi air bersih, terutama di bagian bawah sajadah yang cenderung lebih kotor. Busa dari deterjen nantinya akan berubah kecoklatan seiring dengan terkikisnya kotoran pada sajadah sedikit demi sedikit.

Setelah dicuci, sajadah bisa dibilas dengan air bersih. Untuk menjaga agar serat sajadah tidak rusak dan terurai, jangan memeras sajadah terlalu kuat. Ingat! Hindari mencuci di mesin cuci untuk menjaga keawetan sajadah dan terhindar dari kusut. Solusinya, keringkan sajadah dengan cara diangin-anginkan.

Gunakan Pewangi

Sajadah yang segar dan wangi tentu akan meningkatkan mood dan semangat beribadah. Sesekali sajadah bisa disemprotkan parfum atau pewangi setelah selesai disetrika, seperti Starklin Parfum Laundry yang memberikan kesegaran wangi yang tahan lama. Caranya masukkan Starklin Parfum Laundry ke dalam botol spray. Lalu semprotkan ke atas permukaan sajadah yang telah disetrika dengan jarak 10-15 cm. Diamkan sajadah di ruang tertutup selama 1-2 jam sebelum dipakai.

Itulah tips untuk menghilangkan bau apek dan bau tidak sedap yang ada di sajadah. Kekhusyukan ibadah bisa tercapai kalau alat sholatnya rutin dibersihkan. Jangan lupa rawat sajadahmu ya!

Ditulis oleh: Vidya Aulia