sabun curah , pabrik sabun , shampo mobil motor , semir ban , silicon emulsi , sabun cuci piring , deterjen cair , detergent curah , sabun murah , sabun bandung , distributor sabun , suplier shampo , semir ban bandung, parfum laundry , starklin , aryanz ,
Mengepel lantai biasanya dilakukan paling akhir dari seluruh tahapan membersihkan rumah. Hal ini untuk memastikan seluruh sudut rumah sudah bersih total. Lantai yang bersih, wangi dan mengkilap tentu jadi tujuan yang didamba ketika mengepel lantai. Tapi tidak jarang, lantai yang sudah dipel sekalipun masih tetap terasa berdebu dan lengket. Pernah mengalami hal seperti ini? Kamu tidak sendiri! Lantai yang sudah dipel sekalipun masih akan terasa berdebu dan lengket. Kondisi seperti ini akan membuat lantai jadi tidak nyaman saat diinjak, sehingga mengurangi kenyaman seluruh anggota keluarga di rumah.
Ada berbagai hal yang menjadi penyebabnya, bahkan bisa jadi penyebabnya justru dari kesalahan kita saat mengepel lantai. Kira-kira, apa saja yang menyebabkan lantai masih terasa kotor, berdebu dan lengket walaupun baru dipel? Simak penjelasannya berikut ini!
1. Lantai Ketumpahan Minyak
Lantai dapur adalah area yang paling sering terkena cipratan dan tumpahan minyak saat menggoreng atau memasak. Walaupun sudah dipel, biasanya lantai masih sering terasa lengket akibat sisa minyak yang menempel di permukaan lantai. Agar lantai kesat, sebaiknya jangan langsung mengepel lantai sebelum sisa minyaknya hilang.
Untuk itu, kamu bisa menaburkan bedak bayi di atas lantai dapur terlebih dahulu. Diamkan selama satu malam agar bedak bayi bisa menyerap minyak, jika sudah kamu bisa menyapu dan mengepel lantai seperti biasa. Jika kamu butuh waktu yang lebih singkat, kamu bisa menggunakan Starglint Fat Cleaner, pembersih minyak dapur yang efektif membersihkan setiap sudut area dapur bekas memasak, cepat dan higienis. Cukup semprotkan Starglint Fat Cleaner ke atas permukaan lantai untuk menghilangkan noda cipratan atau tumpahan minyak di lantai dengan cepat. Setelah itu, kamu bisa mengepel lantai seperti biasa.
2. Tidak Bersih Saat Menyapu
Lantai yang masih terasa kotor meski sudah dipel bisa disebabkan karena cara menyapu yang kurang bersih. Adakalanya meninggalkan debu yang kemudian menempel di telapak kaki, sehingga lantai tidak nyaman untuk digunakan. Bahkan tidak jarang meninggalkan sisa-sisa rambut rontok yang tidak tersapu bersih. Sebagian orang memilih untuk langsung mengepel lantai tanpa menyapu atau membersihkan lantai dengan vacuum cleaner terlebih dahulu. Padahal kotoran dan debu di lantai tidak cukup hanya dibersihkan dengan mengepel. Justru kotoran yang tertinggal akan menempel di kain pel dan mengotori lantai. Akibatnya, lantai akan tampak dan terasa kotor meski baru saja selesai dipel.
Lantai yang berbahan keras seperti keramik atau ubin memang lebih mudah membuat debu beterbangan ketika disapu. Oleh karena itu, kamu perlu menyapu lantai lebih teliti agar lebih bersih. Sebelum menyapu, pastikan ruangan sudah bersih dari barang-barang yang menghalangi. Pindahkan benda-benda kecil seperti mainan atau buku ke tempat lain. Mulailah menyapu dengan gerakan yang pendek dan terarah. Hindari gerakan menyapu yang panjang dan lebar, karena bisa membuat debu beterbangan dan menyulitkan debu untuk disapu. Usahakan menyapu dengan arah yang sama agar debu tidak terpencar ke segala arah.
3. Tidak Mengganti Air dan Lap Pel
Mengepel lantai biasanya menggunakan lap kain atau mop. Lalu lap kain atau mop tersebut dicelupkan ke dalam ember yang berisi larutan pembersih lantai hingga warna airnya berubah karena tercampur dengan kotoran. Kondisi larutan pembersih tersebut sudah tidak layak untuk digunakan lagi untuk mengepel lantai. Tapi masih ada beberapa orang yang mengepel lantai sampai tuntas walaupun kondisi larutan pembersihnya sudah kotor.
Faktanya, kondisi larutan pembersih lantai yang sudah kotor dan berubah kecoklatan akan semakin mengotori permukaan lantai. Bukannya bersih, yang ada malah semakin kotor. Jika sudah begitu, berhentilah mengepel sebelum mengganti airnya dengan air yang baru dan bersih.
Begitupun dengan lap kain atau mop yang digunakan untuk mengepel lantai. Jika memaksa untuk terus mengepel dengan lap kain atau mop yang sudah kotor, lantai justru akan menjadi kotor.
Maka cara mengatasinya adalah mengganti air dan membersihkan lap kain atau mop yang sudah kotor. Ketika selesai mengepel salah satu bagian lantai rumah, gantilah air yang sudah kotor. Ulangi langkah ini sampai mengepel selesai. Sama juga dengan air, lap kain atau mop biasanya kotor secara bersamaan dengan air. Cucilah lap kain atau mop hingga semua kotoran yang menempel terangkat dan bersih. Lalu peras hingga tidak terlalu basah, dan kamu bisa kembali menggunakan untuk mengepel hingga selesai.
Ingat! pastikan untuk selalu mencuci dan membersihkan lap kain atau mop setiap kali selesai digunakan. Hal ini agar ketika hendak mengepel lagi, lap kain atau mop bisa langsung digunakan.
4. Mengepel Lantai ke Arah yang Salah
Ternyata mengepel lantai itu ada tekniknya dan berpengaruh pada kebersihan lantai. Berdasarkan standar hospitality, mengepel lantai yang baik adalah dengan memperhatikan arah mengepel. Arah mengepel lantai ditentukan berdasarkan jenis lantai yang dibersihkan. Untuk itu kamu bisa melihat informasi dibawah ini.
- Untuk lantai keramik, porselen dan vinyl, kamu bisa mengepel dengan arah apapun, baik lurus maupun melingkar. Tapi pastikan setiap sudut dan celah ruangan tidak luput dipel.
- Untuk lantai kayu, kamu bisa mengepel searah dengan serat kayu. Hal ini untuk mencegah goresan dan mempertahankan tampilan alami kayu.
Kenapa penting memperhatikan arah mengepel? Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, arah mengepel bisa mencegah goresan dan menjaga tampilan lantai. Dengan arah yang tepat, seluruh permukaan lantai di rumah bisa bersih maksimal.
5. Tidak Membiarkan Lantai Kering Sendiri
Membiarkan lantai yang sudah dipel kering sendiri adalah hal yang sebaiknya dilakukan setelah mengepel lantai. Tapi tidak sedikit yang mengipasi lantai atau mengelap lantai dengan kain kering supaya lantai yang baru dipel cepat kering. Hal tersebut malah membuat lantai kurang bersih.
Sebenarnya, ada beberapa alasan kenapa tidak disarankan untuk cepat-cepat mengeringkan lantai yang baru saja dipel. Pertama, beberapa cairan pembersih lantai membutuhkan waktu untuk bekerja optimal dalam membunuh kuman dan bakteri pada lantai. Jika memaksa untuk mengeringkan lantai, justru akan mengganggu proses ini. Kedua, cairan pembersih lantai bekerja untuk mengangkat kotoran dan debu dari permukaan lantai. Mengeringkannya dengan cepat akan membuat kotoran debu yang belum sepenuhnya terangkat akan kembali menempel di lantai. Terakhir, mengelap lantai yang baru saja dipel akan meninggalkan residu dan membuat lantai kembali kotor.
Jadi opsi terbaik adalah membiarkan lantai mengering sendiri dengan bantuan sirkulasi udara dalam ruangan.
6. Terlalu Banyak Menggunakan Cairan Pembersih Lantai
Mengepel lantai menggunakan cairan pembersih lantai tentu akan memudahkan kita mendapatkan hasil yang bersih maksimal. Tidak hanya bebas dari kuman dan bakteri, lantai pun jadi kesat dan wangi.
Tapi tahukah kamu? Ada beberapa orang yang menganggap kalau semakin banyak menggunakan cairan pembersih lantai, maka semakin bersih dan harum juga lantainya. Faktanya penggunaan cairan pembersih lantai yang terlalu banyak justru akan membuatnya kurang optimal dalam membersihkan lantai. Sebab lantai menjadi terasa lengket, kotoran sulit terangkat dengan sempurna, dan sisa cairan pembersih lantai yang tertinggal juga akan membuat lantai menjadi terasa tidak mulus.
Cairan pembersih lantai itu pada dasarnya adalah sabun pembersih. Maka proporsi penggunaannya tidak perlu terlalu banyak dibandingkan dengan air. Jangan khawatir lantai tidak bersih maksimal karena tidak banyak menuangkan cairan pembersih lantai. Gunakan Aryanz Floor Cleaner yang membersihkan lantai secara maksimal walaupun dengan takaran kecil. Jika kamu kebingungan, gunakanlah takaran 50 ml Aryanz Floor Cleaner untuk 5 liter air bersih. Jadi sebaiknya gunakan cairan pembersih lantai secukupnya saja.
Itulah beberapa alasan yang dapat menyebabkan lantai masih terasa kotor setelah dipel. Dengan memperhatikan hal-hal diatas, lantai rumah bukan hanya bersih dan bebas kuman bakteri, tetapi juga kesat dan wangi sepanjang hari.
Temukan manfaat-manfaat tersebut dalam satu kemasan Aryanz Floor Cleaner. Cukup tuangkan 50 ml Aryanz Floor Cleaner ke dalam ember berisi 5 liter air bersih. Celupkan lap atau mop ke dalam ember, kemudian peras hingga agak basah. Kamu bisa mendapatkan hasil lantai yang bersih maksimal dan kesat tanpa terasa lengket. Yuk, ucapkan selamat tinggal pada lantai kotor dan lengket!