sabun curah , pabrik sabun , shampo mobil motor , semir ban , silicon emulsi , sabun cuci piring , deterjen cair , detergent curah , sabun murah , sabun bandung , distributor sabun , suplier shampo , semir ban bandung, parfum laundry , starklin , aryanz ,
  • +62 813-9448-8687
  • +62 813-9448-8687

SELAMAT DATANG DI WEBSITE KAMI, UNTUK ORDER HUBUNGI KAMI DI telp/wa 081312586066

Mitos Tentang Motor Baru, Jangan Langsung Percaya!

Motor memang telah menjadi kendaraan favorit banyak kalangan karena kepraktisan dan kegesitannya menghadapi kemacetan jalan. Maka tidak mengherankan bila kepemilikan kendaraan yang satu ini selalu meningkat dari tahun ke tahun. Meski begitu, ternyata banyak beredar mitos mengenai motor baru yang dipercaya oleh masyarakat. Mitos ini tidak hanya mempengaruhi keputusan membeli, tapi juga keputusan dalam perawatan motor baru. Karena itulah, tidak jarang para pemilik motor baru kebingungan dan khawatir mengenai cara yang tepat untuk merawat motor baru. Padahal mitos-mitos tersebut belum tentu benar, bukan? Ingin tahu fakta dibalik mitos-mitos tentang motor baru lebih banyak lagi? Yuk, simak penjelasannya berikut ini!

 

Tidak Boleh Dipakai Ngebut

Mitos yang satu ini sudah jamak diketahui banyak pengguna motor. Anggapan bahwa motor baru yang dipacu dengan kecepatan tinggi akan merusak mesin. Karena mesin yang masih baru membutuhkan penyesuaian terlebih dahulu antar komponen sebelum bisa dibawa kebut-kebutan.

Faktanya, proses penyesuaian antar komponen mesin memang terjadi, tetapi pada motor pabrikan zaman dahulu. Sementara pada motor keluaran terbaru, tentu telah melewati serangkaian pemeriksaan dan uji coba sebelum akhirnya keluar dari pabrik dan diperjualbelikan. Dengan dukungan dari desain dan penggunaan teknologi terkini, pihak produsen pasti telah memperhitungkan kondisi mesin sesuai dengan kebutuhan konsumen. Sehingga motor sudah siap untuk dikendarai dengan normal dan nyaman.

Tetapi, bukan berarti kamu bebas memacu motor dengan kecepatan maksimal secara berlebihan, terutama pada jarak tempuh pertama. Ikutilah pedoman pabrikan untuk merawat dan mengendarai motor baru, sesuai dengan yang disarankan oleh dealer.

 

Lebih Rentan Rusak Dibandingkan Motor Lama

Beberapa waktu belakangan ini, sering sekali beredar mitos bahwa motor pabrikan terbaru lebih rentan rusak bila dibandingkan dengan motor keluaran lama. Sebenarnya, anggapan ini kurang tepat dan perlu diluruskan. Kenapa anggapan ini sampai muncul dan berkembang di masyarakat jika memang kurang tepat?

Pertama, motor keluaran terbaru hampir selalu dicari perbandingannya dengan motor lama. Sayangnya, perbandingan yang dilakukan tidak adil. Karena kemungkinan sebagian motor lama yang dijadikan perbandingan adalah motor yang telah dimodifikasi. Sementara itu, motor baru justru tidak dirawat dengan baik. Tentu hal ini akan menimbulkan kesimpulan yang bias, bukan?

Motor-motor pabrikan terbaru umumnya sudah dilengkapi dengan teknologi lebih canggih. Apalagi pabrik-pabrik motor juga menerapkan standar kualitas produksi sangat tinggi. Ini bisa dilihat dari proses produksi yang terotomatisasi dan pengawasan ketat, sehingga kemungkinan adanya cacat produksi itu kecil sekali.

Kedua, bias konfirmasi yang terjadi karena menafsirkan informasi berdasarkan pengalaman pribadi. Padahal pengalaman pribadi bersifat personal dan kurang tepat untuk menggambarkan kondisi keseluruhan. Misalnya saja beberapa orang mengalami kerusakan pada motor yang baru dibeli, lalu menyimpulkan bahwa motor baru ternyata lebih rentan rusak.

Pada dasarnya, baik motor baru maupun motor yang sudah lama sama-sama perlu mendapatkan perawatan dan pemeliharaan yang baik agar tidak cepat rusak.

 

Menggoyangkan Motor Saat Isi Bensin

Pernahkah kamu melihat pengendara yang sibuk menggoyangkan motornya saat mengisi bensin? Beberapa orang menganggap itu hal yang lumrah agar bensin bisa terisi secara merata ke seluruh bagian tangki, tanpa meninggalkan celah-celah mesin yang kosong. Tapi apakah hal itu perlu dilakukan? Sebenarnya anggapan ini keliru. Seperti yang kita ketahui, bensin adalah cairan yang bentuknya mengikuti tempat dia berada. Maka secara alami, bensin akan mengalir ke bagian terbawah tangki, bukan?

Menggoyangkan motor saat mengisi bensin justru akan menimbulkan bahaya. Goyangan yang terlalu kencang bisa menyebabkan bensin tumpah dan membasahi bagian motor lainnya. Ditambah lagi bensin yang tumpah ini sangat mudah terbakar. Jadi, berhentilah mengikuti mitos yang keliru seperti ini ya!

 

Makin Lama Memanaskan Motor, Makin Baik Untuk Mesin

Mitos ini adalah salah kaprah yang sudah beredar lama di masyarakat. Kebiasaan memanaskan motor ini kemungkinan sudah dilakukan zaman dulu ketika mesin motor masih perlu penyesuaian sebelum digunakan. Tetapi jika memanaskan motor terlalu lama, justru akan berdampak negatif pada mesin lho.

Mengapa hal itu bisa terjadi? Memanaskan motor terlalu lama akan membuat bensin cepat habis dan terbuang sia-sia. Emisi gas buang yang lebih tinggi dapat menghasilkan asap kendaraan yang lebih banyak tanpa adanya beban kerja pada mesin. Ini juga akan menyebabkan pembentukan kerak karbon pada busi dan komponen lain yang mengganggu kinerja mesin.

Mitos ini tidak berlaku, terutama untuk motor pabrikan terbaru. Karena motor baru umumnya telah dilengkapi dengan sistem injeksi bahan bakar yang sangat efisien. Sistem ini memungkinkan mesin mencapai suhu optimal dengan cepat, sehingga pemanasan tidak perlu dilakukan terlalu lama.

Lalu berapa lama waktu yang tepat untuk memanaskan motor? Ini tergantung jenis motor yang ada. Untuk motor jenis karburator, diperlukan waktu sekitar 5-10 menit. Sedangkan untuk motor injeksi cukup panaskan selama 30 detik hingga 1 menit.

 

Tidak Boleh Dipakai Boncengan

Mitos ini berawal dari anggapan bahwa motor baru belum siap untuk membawa beban tambahan selain si pemotor. Selain itu, motor yang baru dibeli biasanya masih dalam kondisi standar pabrik sehingga motor masih menyesuaikan stabilitasnya. Beban tambahan dari penumpang bisa mempengaruhi stabilitas motor, khususnya saat motor sedang menikung atau melewati jalan yang tidak rata. Biasanya ketika membeli unit sepeda motor, sudah tersedia buku panduan. Didalam buku tersebut sudah tercantum bahwa pihak produsen lebih banyak merekomendasikan untuk tidak langsung membawa beban berlebih, termasuk penumpang.

Kalau begitu, kapan pemilik motor boleh mulai berboncengan? Motor baru setelah menempuh jarak tertentu sudah boleh digunakan untuk berboncengan. Biasanya ini disebut proses inreyen atau proses penyesuaian dan pelumasan komponen-komponen mesin yang masih baru agar bekerja secara optimal dan tahan lama. Pastikan juga untuk tidak membawa beban berlebih. Tipsnya, bawalah beban penumpang dengan berat badan yang tidak jauh berbeda dengan pengemudi, lalu tingkatkan beban  secara bertahap.

 

Oli Motor Harus Sering Diganti Pada Masa Awal Pemakaian

Masih ada yang beranggapan ketika motor masih baru, sebaiknya sering mengganti oli. Ini karena oli pada motor baru itu lebih cepat kotor. Sedangkan oli baru dianggap memiliki kemampuan pelumasan yang lebih baik. Sehingga dapat lebih optimal dalam melindungi mesin pada motor baru.

Faktanya, frekuensi penggantian oli pada motor baru sudah ditentukan oleh pabrikan atau dealer. Proses penggantian oli ini biasanya sudah tercantum pada buku panduan dan masuk ke dalam agenda servis pertama motor. Biasanya pihak dealer akan memberikan rekomendasi batas jarak tempuh, antara 500-1000 kilometer untuk motor baru bisa mengganti oli.

Kenapa mitos ini bisa sampai muncul ya? Selain karena anggapan oli motor baru lebih cepat kotor, ada anggapan soal komponen mesin pada motor baru masih perlu penyesuaian. Tidak jarang, banyak yang kemudian menyarankan untuk mengganti oli mesin lebih awal dari yang disarankan oleh pihak dealer. Tujuannya agar partikel-partikel logam hasil gesekan antar komponen bisa dibuang. Ditambah ketakutan yang berlebihan jika motor baru mengalami kerusakan mesin karena belum ganti oli.

Biasanya setelah proses penggantian oli selesai, permukaan mesin akan kotor terkena tumpahan oli. Selain komponen mesin yang terkena tumpahan oli, seperti blok mesin dan selang-selang, body motor terkadang tak luput dari noda oli. Jika tidak segera dibersihkan, maka noda oli akan menempel di permukaan dan menyulitkan proses pembersihan. Inilah waktu yang tepat untuk menggunakan oil remover seperti Starglint Machine Cleaner.

Starglint Machine Cleaner dapat menghilangkan residu oli yang sulit dibersihkan dengan sabun biasa. Bagian-bagian kendaraan seperti roda, fender, sampai mesin, dapat dibersihkan sehingga penampilan motor dapat terjaga dengan baik. Cukup semprotkan cairan ke atas permukaan yang hendak dibersihkan. Lalu gunakan lap microfiber atau sikat halus untuk menggosok noda oli. Setelah selesai, bila dengan air bersih atau lap dengan kain basah. Mudah, bukan?




Itulah tadi beberapa mitos keliru yang masih beredar di masyarakat tentang motor baru. Meskipun masih dalam kondisi baru, sebenarnya motor sudah siap untuk digunakan tanpa perlu perlakuan apapun lagi. Untuk itu diperlukan perawatan yang lebih optimal agar kondisi motor tetap prima setiap kali hendak digunakan. Manfaatkan produk-produk auto care dari AJ Indonesia untuk merawat motor sebagai langkah pemeliharaan sekaligus pencegahan dari kerusakan mesin dan body motor. 






Baca juga:

Ini Tanda-Tanda Oli Motor Harus Diganti, Tak Harus Hitung Jarak Dulu

Kesalahan Terbesar yang Bikin Motor Jadi Cepat Kusam

Cara Mencuci Helm yang Kotor dan Bau

 

 

©2015 Sabun Aryanz All right reserved   Developed by javwebnet